Tugas 2 Sistem Catu Daya

  1. Cara kerja generator
    Generator  adalah sebuah mesin yang dapat mengubah energi gerak (mekanik) menjadi energi listrik (elektrik). Generator bekerja berdasarkan Hukum Faraday, apabila terjadi perubahan garis gaya magnet pada sebuah kumparan kawat, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl) pada kawat tersebut yang mempunyai satuan volt. Jika kumparan kawat dihubungkan dengan rangkaian listrik tertutup, maka akan timbul pula arus listrik yang mengalir pada rangkaian.
IMG_2255.JPG

2. Macam-macam generator DC berdasarkan penguatan yang menghasilkan magnet
• Generator DC Penguat terpisah (separated exited)
• Penguatan Sendiri (self exited), terdiri dari :
a. Penguatan Seri
b. Penguatan Shunt
c. Penguatan Kompon

3. Gambar rangkaian ekivalen masing-masing jenis generator
• Generator DC Penguat terpisah

• Generator DC Penguat Seri

• Generator DC Penguat Shunt

• Generator DC Kompon

SOAL HITUNGAN

1. Generator DC seri 5kW, 200V. Tahanan kumparan 0,5 Ohm. Rugi tegangan pada sikat tidak ada. Gambarkan dan hitung:
a. Arus jangkar bila bekerja pada beban penuh
b. Tegangan yang dibangkitkan jika tahanan medan seri 0,15 Ohm

Jawab:
Dik:
Ra = 0,5 Ohm
Rs = 0,15 Ohm
Pout = 5KW
V= 200V

a. Ia = Pout / V
= 5kW/200V
= 25A

b. Ea = V + Ia x (Ra+Rs)
=200 + 25x(0,5+0,15)
=200 + (25×0,65)
=200 + 16,25
=216,25V

2. Generator DC seri 50kW, 250V. Tahanan kumparan 0,1 Ohm. Rugi tegangan pada sikat tidak ada. Gambarkan dan hitung:
a. Arus jangkar bila bekerja pada beban penuh
b. Tegangan yang dibangkitkan jika tahanan medan seri 0,15 Ohm

Jawab:
Dik:
Ra = 0,1 Ohm
Rs = 0,15 Ohm
Pout = 50KW
V= 250V

a. Ia = Pout / V
= 50kW/250V
= 200A

b. Ea = V + Ia x (Ra+Rs)
=250 + 200x(0,1+0,15)
=250 + (200×0,25)
=250 + 50
=300V

3. Generator DC Kompon panjang 40kW 380V, tahanan jangkar 0,03, tahanan medan seri 0,05 dan tahanan medan shunt 75. Gambar hitunglah tegangan yang dibangkitkan generator

Jawab:
Dik:
Pout = 40kW
V = 380V
Rs = 0,05 Ohm
Rsh = 75 Ohm
Ra = 0,03 Ohm

I = Pout / V
=40kW /380V
=105,26A

Ish = V / Rsh
=380V / 75 Ohm
=5,06A

Ia = I – Ish
=105,26A – 5,06A
=100,2A

Ea = V + Ia x (Ra+Rs)
=380 + 100,2 x (0,03+0,05)
=380 + (100,2 x 0,008)
=388,016 V

Tugas 1 Sistem Catu Daya

  1. Manakah Pembangkit Listrik terbesar yang ada di Jawa Barat?
    Pembangkit terbanyak di Jawa Barat  adalah PLTA, di Jawa Barat terdapat setidaknya:
    – 10 Pembangkit Listrik Tenaga Air
    – 3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
    – 2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap
    – 2 Unit Pembangkitan
     
  2. Kenapa proses Transmisi harus menggunakan tegangan tinggi
    Proses transmisi menggunakan tegangan tinggi agar Daya yang dihasilkan menjadi besar. Karena sesuai dengan persamaan rumus:
    P= I x V
    dimana
    P = Daya (watt)
    I = Arus (A)
    V = Tegangan (Vol

GLB dan GLBB

destyaPengertian Gerak Lurus Beraturan

Gerak lurus beraturan didefinisikan sebagai gerak suatu benda dengan kecepatan tetap.

Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Kecepatan tetap yaitu benda menempuh

jarak yang sama untuk selang waktu yang sama. Misalnya sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 75 km/jsm atau 1,25

km/menit, berarti setiap menit mobil itu menempuh jarak 1,25 km. Karena kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan pada

gerak lurus beraturan dapat diganti dengan kata kelajuan. Dengan demikian, dapat juga kita definisikan, gerak lurus

beraturan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kelajuan tetap.

Grafik perpindahan terhadap waktu (s-t) pada

GLB

Grafik perpindahan terhadap waktu pada GLB ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Tampak pada

gambar bahwa grafik jarak/perpindahan (s) terhadap waktu (t) berbentuk garis lurus miring ke atas melalui titik asal

koordinat O (0,0). Apabila ditinjau dari kemiringan grafik, maka tan α = v

Dengan demikian jika grafik jarak terhadap waktu (s-t) dari dua benda yang bergerak beraturan

berbeda kemiringannya, maka grafik dengan sudut kemiringan besar menunjukkan kecepatan lebih besar.

 

 

Grafik Kecepatan terhadap Waktu (v-t) pada

GLB

Grafik kecepatan terhadap waktu pada GLB ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Tampak pada gambar bahwa grafik v-t berbentuk garis lurus mendatar. Bentuk ini menunjukkan bahwa pada GLB, kecepatan suatu benda selalu tetap untuk selang waktu kapanpun.

Konsepsi Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

 

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat…sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Dalam artikel ini, kita tidak menggunakan istilah perlambatan untuk gerak benda diperlambat. Kita tetap saja menamakannya percepatan, hanya saja nilainya negatif. Jadi perlambatan sama dengan percepatan negatif.

 

Contoh sehari-hari GLBB adalah peristiwa jatuh bebas. Benda jatuh dari ketinggian tertentu di atas permukaan tanah. Semakin lama benda bergerak semakin cepat. Kini, perhatikanlah gambar di bawah yang menyatakan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu (t) sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan dipercepat.

vo = kecepatan awal (m/s)

vt = kecepatan akhir (m/s)

a = percepatan

t = selang waktu (s)

 

Perhatikan bahwa selama selang waktu t , kecepatan benda berubah dari vo menjadi vt sehingga kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan:

S = jarak yang ditempuh

seperti halnya dalam GLB (gerak lurus beraturan) besarnya jaraktempuh juga dapat dihitung dengan mencari luasnya daerah dibawah grafik v – t

Bila dua persamaan GLBB di atas kita gabungkan, maka kita akan dapatkan persamaan GLBB yang ketiga…..